Ibu

799 Words

Pov Arina "Kalau kau memang berani cepat keluar," ujarku dengan tangan yang memegang pembersih WC, kulihat sekitarku dan tidak ada seorang pun yang muncul, aku pun keluar dari dalam kamar mandi serta kamarku lalu pergi menemui ayahku yang ternyata sedang memberi makan beberapa domba, s**l ternyata aku akan benar-benar mewarisi peternakan ini dan itu bukanlah sesuatu yang istimewa.   "Ayah bisa kita bicara," ayah menatapku sambil membenarkan topi yang melekat di kepalanya "tentu saja sayang."   Aku serta ayahku berjalan ke arah kursi yang memang ada di sini "apa yang mau kau bicarakan sayang?" Tenggorokanku terasa kering untuk menyampaikan hal ini pada ayah oleh karena itu aku meneguk salivaku dengan cepat untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokanku "kurasa aku tidak betah berada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD