Arum menghela nafas panjang, jelaga di hatinya telah beraneka warna, berputar-putar seperti gasing seperti itulah cerita hidupnya hari ini. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana bersikap. Menjadi sangat berat ketika dirinya menerima kenyataan harus melalui hidup di tanah rantau tanpa suami. Dulu ia mengikuti langkah Bagas untuk berada di pulau ini, demi menyenangkan hati suami dan demi melanjutkan jalan hidup ia membiarkan takdir membawanya kemari. Tapi kenyataannya apa? Hidupnya kini amburadul. Bagas yang dulu pernah berjanji setia kini mengkhianatinya. Bagas yang dulu baik kini menghancurkan hidupnya. Bagas yang dulu berjanji akan membahagiakan kini jelas-jelas menjadi pecundang. Dan Arum harus menerima kenyataan untuk menikmati kesendiriannya. Ia harus berjuang memenuhi kebutuhan, buka