Dine rasanya terkena serangan jantung. Apa aku menikahi big boss yang sering dibicarakan Banan, Orin dan Nola? Lalu tanah tujuh hektar itu dimana? Rasa bingung menyergapnya. Ia tak tahu harus berbuat apa, hanya bisa menunggu sampai prosesi ijab qabul selesai. Setelah selesai dan berfoto bersama, semua staf peternakan, penghulu, wali hakim dan semua yang hadir menikmati makan sore yang memang sudah tersedia. Dine menarik Bian ke pojok sepi. Ia melotot. Bian hanya tertelak, "Ada apa dengan matamu? Melotot seperti tarsius, kamu tahu hewan itu bukan?" "Ih!" Dine mencubitnya, "Kamu bilang aku mirip hewan tarsius? Primata itu?" "In a cute way.." Bian lalu memeluknya, "Ah, I miss you.." "Lepaskan dulu pelukan ini. Jelaskan padaku semuanya!" Dine meletakkan tangannya di pinggan