"Pagi.." Bian mengecup kening Dine. "Ah.. Jam berapa ini?" Dine terkaget kaget. "A-apa aku ketiduran semalam?" "Iya.. Kamu menangis semalaman," Bian tersenyum. "Sudah enakan?" "Sudah," Dine mengangguk. Ia langsung teringat kejadian semalam. Semua rahasia Banan yang membuatnya shock. "Aku masih kesal. Tapi akan segera lupa," ucap Dine. "Mmm.. Bantu aku mencari tahu informasi sejelas jelasnya," Dine menatap suaminya. Bian mengangguk, "Pasti. Tapi sekarang waktunya bangun, kita terbang dua jam lagi." "Siap siap ok?" Bian membelai rambut Dine. "Kita bersenang senang di hutan. Anggap saja ini bulan madu," Bian mengecup kening istrinya. Dine tersenyum dan langsung duduk di tempat tidur, "Iya! Aku akan melupakan semuanya dan memulai hidup baru bersamamu." "Apa aku akan ke