24- Keputusan Faras
Sofika dan Arfa menoleh ke sumber suara, ya itu adalah suara Faras yang merasa kesal karena melihat istri gemuknya itu malah tampak bahagia tertawa-tawa dengan pria lainnya.
“Mas!” Sofika mengulas senyum.
Satpam yang menjaga membuka pintu, setelah Arfa memerintahkannya.
Faras masuk ke halaman.
“Dia suami kamu?” tanya Arfa, dengan mata yang menatap Faras intens.
Tampan.
Kemudian melirik ke arah Sofika, “ish enggak cocok banget deh,” dalam hatinya.
Dia bahkan sempat berpikir, bagaimana bisa Sofika menikahi pria setampan Faras? Ah sudah jodoh kali! Meski merasa aneh.
“Dia siapa?” meski tidak cinta, rasanya kesal juga melihat istrinya tertawa dengan pria lain.
“Oh dia? Adiknya Ali, kenalkan namanya Arfa,” sahut Sofika dengan malas.
Masih terngiang-ngiang perkataa
