BAB 48. Rencana Airin

1504 Words

“Lakukan bagaimana pun caranya.” “Secepatnya lebih baik.” “Langsung eksekusi di tempat.” “Kapan pun ada kesempatan.” Airin menelpon dari rumah vino. Dari kamarnya, yang disebrang sana, yang ditelepon, mengiyakan semua ucapan Airin. “Saya sedang memantau di rumahnya nona.” “Dia jarang keluar.” “Saya sedang mencari celah.” Kata orang suruhan Airin. Airin mematikan teleponnya. * Alvian dan Hanna ke ruang makan untuk makan siang. Hanna baru saja melangkah ke luar kamar. Langkahnya terhenti. Hanna tiba-tiba ingin sesuatu. “Kenapa sayang?” “Sakit lagi perutnya?” Alvian yang tadinya menggandeng Hanna, ditahan tangannya oleh Hanna. Alvian merasakan Hanna yang berhenti berjalan. Alvian pun akhirnya ikut berhenti berjalan dan menoleh memastikan keadaan istri tercintan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD