Tadinya Hanna tak mau satu rumah dengan Aqila dan Sinta, keluarga vino yang lainnya. Tapi semuanya berubah karena keadaan Hanna yang tak memungkinkan untuk tinggal sendiri. Vino sudah memutuskannya. * Vino dan Hanna melanjutkan perjalanan kembali ke rumah vino. Dengan mobilnya. Disepanjang jalan Hanna hanya dia. sementara Ali sibuk main dengan vino. “Pa.” “Ayo main.” “Kertas gunting batu.” Kata Ali kepada vino. Vino pun melakukan, yang kalah akan mendapat ketukan kepala dan yang menang akan mendapatkan ciuman dari yang kalah. Vino menang beberapa kali dan Ali kalah beberapa kali. Vino menatap Hanna yang diam duduk di kursinya. Di samping Ali. Ali masih duduk ditengah. Wajah Hanna mulai pucat. Tapi Hanna sama sekali tak mengadu kepada vino. Sampai vinonya ya