Ridho melakukan perjalanan ke tempat di mana ia tinggal dan dibesarkan dulu. Kota yang juga sudah lama ia tinggalkan semenjak ia menjadi santri di pondok pesantren Al-Ikhlas milik Yahya itu. Sudah cukup lama Ridho tidak melihat pemandangan kota yang hiruk pikuk seperti saat ini. Mungkin, karena sudah terbiasa dengan suasana asri dan sejuk khas perkampungan lah yang membuat Ridho merasa sedikit tidak nyaman dengan kebisingan lalu lintas kota. Belum lagi udara panas yang saat ini mulai dirasakan oleh Ridho pada tubuhnya. Biasanya, di kampung udara sangat sejuk dan tidak membuat gerah sama sekali karena banyaknya pepohonan yang rimbun di sekitar pesantren itu. “Udah berapa lama nggak pulang, Bro? Makin sholeh aja lo semenjak mondok!” sapa Irvan – teman seperjuangan Ridho saat mereka SMA du