Adrian menyetir mobilnya menuju restoran, sesekali melirik Angel yang tampak tenang di samping kemudi. "Kenapa sih. Liatin aku kayak gitu," keluh Angel yang sejak tadi merasa diperhatikan oleh Adrian. "Gak. Aku kok bersyukur banget bisa mendapatkan wanita secantik kamu, sesempurna" puji Adrian tulus tetapi terdengar sedikit berlebihan. "Gombal aja terus," cibir Angel tetapi juga tertawa. "Ngapain gombal. Kamu kan tunangan aku. Udah pasti jadi milikku," sanggah Adrian dengan bangga. "Jalan kita masih panjang. Aku belum tentu jadi istri kamu. Bisa saja sesuatu terjadi di kemudian hari," ucap Angel. Entahlah, baginya dia tidak ingin melampaui takdir. "Kalau gitu kita nikah aja besok. Biar semua kekhawatiran itu gak menjadi kenyataan." "Emang segampang itu?" Angel menaikkan satu alisnya