"Hai dear, gimana keadaan kamu?" tanya Marcell saat melihat Angel telah bergabung di meja makan. Dia menyangka Angel mungkin meminta untuk dibawakan makanan ke kamarnya. Tetapi kehadiran Angel ini sedikit membuatnya lega. "Baik kok Pi," jawab Angel kurang bersemangat dan mengambil tempat duduknya. Dia agak terlambat bergabung karena berbicara di telepon dengan Adrian tadi. Dia sedikit merasa bersalah dengan Adrian karena tidak terlalu bersemangat menanggapi ceritanya. "Apa kita perlu ke psikolog? Kamu bisa dianterin Mami," usul Marcell lagi. Anggel menggeleng, "Gak usah Pi. Angel bisa ngatasin ini semua," ucap Angel. Ya, dia terkejut dengan kejadian di parkiran mal itu tetapi kembali trauma, sepertinya tidak. "Ya udah. Kalau gitu gimana kalau kita liburan. Kan jadwal kamu juga free kan