Tidak seperti apa yang diduga oleh Lia, Lee Jun Min malah tersenyum lembut dan bercahaya padanya.
“Aku baik-baik saja. Ini seperti gigitan semut, tidak berarti sama sekali.”
Eh?
Lia terbodoh sesaat.
Lee Jun Min menoleh melihat Syabil yang kini dalam cekikan leher oleh lengan Lia, dan berkata lembut, “aku dengar kau akrab dengan Arya. Rasanya sedikit sedih kau bisa akrab dengan playboy seperti dia dibanding calon kakak iparmu yang setia ini.”
Pria berkacamata ini berdiri dengan gaya santai dengan kedua tangan dilipat di d**a, dan kening ditautkan lemah, berpura-pura memasang tampang menyedihkan.
“Apa? Playboy?”
Kali ini, giliran Syabil yang terbodoh mendengarnya.
“Ya, kau tidak tahu? Hahaha. Artinya anak nakal itu sandiwaranya benar-benar hebat.”
Mata Syabil membulat besar, kaget
