“Dari mana sebenarnya kau tahu semua hal tentang diriku?” Tatapan Zaflan mengarah ke depan kaca mobil. Kedua tangan mencengkeram kemudi erat-erat. Saat ini, dia dan Lia sedang duduk di dalam mobil yang terkunci. Pemandangan di luar adalah garis pantai yang sangat indah dan berkilau di sore hari. Ekspresi pria ini dingin dan serius, matanya lalu melirik ke arah Lia yang diam penuh protes, memalingkan tubuhnya menghindari tatapannya. Sepanjang jalan, dia hanya diam dan berpose seperti ini. ‘Masuk ke mobil, baru kita bicara serius. Kalau kau tidak mau, lihat saja apa yang bisa aku lakukan kepada wanita gila itu. Dia berada dalam genggamanku. Apa yang terjadi padanya tergantung pada bagaimana sikapmu, Amalia Rasyid.’ Sialan! Dia benar-benar licik! Bisa-bisanya dia memanfaatkan Jena untu