Ruangan itu gelap, sangat gelap. Tidak ada satu pun cahaya yang masuk. Di dalam kegelapan itu, seorang anak kecil, hampir tak terlihat, duduk meringkuk di salah satu sudut ruangan itu. Di telinganya, ada banyak suara-suara berisik di luar sana yang sangat menakutkan. Makian dan teriakan dalam bahasa yang tidak dimengerti olehnya. Jantungnya berdebar keras hingga naik ke gendang telinganya, memompa adrenalinnya dan membuat napasnya sesak. DOR! DOR! DOR! Suara tembakan terdengar berkali-kali dari berbagai arah. Bukan hanya suara tembakan dari sebuah pistol, tapi juga bercampur dengan rentetan peluru dari senjata serbu yang sepertinya lebih dari 1. Teriakan dan rintihan mulai menghiasi udara. Anak di dalam ruang gelap ini memeluk dirinya sendiri semakin kuat, lalu menjatuhkan dir