Lee Jun Min sudah tak bisa menahan desakan di hatinya, ia menelusupkan jari-jarinya penuh tekanan ke rambut lia dan membuka gulungan kecilnya, meremas kuat rambut sang wanita dan mengecup puncak kepalanya seraya menghirup bau shampoo yang wangi dan manis cinta pertamanya. Wajah Lee Jun Min memerah hebat, di dadanya ia bisa merasakan kedua tangan Lia meremas dan menarik kuat kemejanya. Sebuah perlawanan sia-sia. “Aku bisa gila jika begini terus,” gumamnya memejamkan mata kuat-kuat, berjuang sekuat tenaga menahan hasratnya yang mulai panas menyeruak di dalam dadanya untuk segera melahap Lia yang berada dalam kuasanya. “He-hentikan! Lee! Jangan begini!” ronta Lia lemah di bawah tubuh sang lelaki. Tanpa diduganya, Lee Jun Min segera menghentikan tindakan berbahayanya itu. Wajah mereka sali