Bab 112 Benang Takdir 9 dari 9

4192 Words

“Betul, Pak. Kemarin. Sepertinya sangat penting sampai menelepon kantor kita beberapa kali dan mengirim email hingga menyepam kontak email resmi kita.” “Siapa, sih, dia? Hari Minggu heboh sekali,” Rey bertopang dagu sedikit tertarik di atas meja dengan tangan kirinya, membuat jas hitamnya sedikit berkerut, rambut hitam legamnya yang panjang sebatas leher bergerak lembut mengikuti irama tubuhnya. “Namanya ada di catatan itu, Pak Alfiano.” “Hmmm...” matanya melirik ogah-ogahan pada catatan itu. “Apa mau saya bawakan kopi?” “Ya. Hot Americano seperti biasa.” “Baik. Jika ada keperluan lain, silahkan panggil saya segera. Saya permisi, dulu!” Sang wanita menundukkan kepala sejenak dan berlalu keluar ruangan. “Thank you, Emma!” serunya ringan dan ceria dengan mata tersenyum elegan. Lalu m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD