Lee Jun Min mempercepat langkahnya, hendak menanyai perempuan itu yang kini berjalan membabi buta ke arahnya. Suara tubrukan tiba-tiba terdengar. Lia menyeruduk keras bagian depan tubuh Lee Jun Min, tepat di dadanya yang tengah menaikkan tangan kanan di udara, hendak menepuk pundaknya. Mereka berdua jatuh ke lantai papan dengan saling beradu jeritan kesakitan. Lee Jun Min mengerang memejamkan mata, menahan sakit di belakang kepalanya akibat menghantam lantai cukup keras. “Sakit...” bisiknya tertahan. Apa ini?? KEJADIAN CANGGUNG MACAM APA INI? KENAPA AKU SELALU SIAL AKHIR-AKHIR INI, SIH? pekik Lia di dalam hati. Tak percaya ia kini seolah telah menjadi wadah bagi kesialan tiada henti. Tubuh Lia menindih lelaki yang ditabraknya itu. Sebelah wajah sang wanita mendarat sempurna pada