Bab 188 Perasaan Amalia Rasyid 2

2322 Words

25 menit kemudian, Amalia Rasyid terbangun. Perempuan berambut ikal itu menggelungkan tubuhnya dan berbalik menghadap ke arah meja sofa. Nyawanya belum terkumpul dengan baik. Kedua matanya dikerjap-kerjapkan dengan perasaan berat, kabur dan sedikit berbayang. Tangan kanannya mengucek kedua matanya dengan malasnya. Ilernya sedikit menetes di sudut bibirnya, dihapus dengan gerakan cepat. Ia pun spontan bangkit dari sofa, mata terpejam separuh. Rambut ikalnya tergerai sedikit berantakan. “Eng...” gumamnya setengah sadar. Selama sesi tidur pendeknya tadi, ia bermimpi aneh. Tapi, otaknya sama sekali susah untuk mengingatnya. Ini membuat hatinya sedikit merasa kesal. Mulutnya mengerecut dan menyandarkan tubuhnya dengan santai di sofa. Lia memejamkan mata penuh. Sembari menutup mata, otakn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD