Bab 392 Sebastian dan Kebenaran yang Menyakitkan 10

1110 Words

Jena menatap sedikit cemas pada sosok pria gentle yang duduk di depannya ini. Sebenarnya dia tak ingin menerima tawarannya untuk minta maaf atas sikap anak buahnya, tapi karena dia begitu lembut dalam membujuknya, maka dia pun dengan berat hati ikut bersamanya. Kakinya juga sakit berdenyut, butuh istirahat setidaknya 5 menit saja sebelum keluar dari hotel yang sudah bikin dirinya trauma itu. “Apakah tehnya kurang manis?” tanya Ryuga sangat sopan, sebelah keningnya terangkat lembut, senyum terkembang menawan. Wajah pria ini seolah bersinar dengan cahaya menenangkan dan hangat. Jena belum pernah melihat pria dengan pesona dan kharisma seperti orang di depannya ini. Bahkan pada sosok cinta pertamanya pun, Zaflan, dia dengan tidak rela mengakui bahwa pria ini tidak bisa dibandingkan denganny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD