"Hei, Ma. Kalian masih ingat perbedaan waktu kita, 'kan? Di sini sudah tengah malam." Matteo menjawab video call sang ibunda dengan wajah mengantuk. "Hei, hei. Aku ini ibumu, Matt. Siapa suruh kamu tidak bicara waktu Marc menelepon? Kalian ini sukses membuatku dan Dom penasaran! So, ceritakan pada Mama, siapa pacarmu? Benaran calon istri?" cecar Masayu dalam satu tarikan nafas. Matteo mengerang, "Bocah itu terlalu banyak mulut." "Jangan lupa, umurmu sudah tiga puluh lima! Hampir semua orang seumur Mama sudah menggendong cucu, tahu!" "Tenang saja, Ma. Semua ada waktunya. Bukankah Mama yang mengajarkan supaya berpikir matang sebelum memutuskan sesuatu?" ujar Matteo—yang sedikit keki tapi tetap bersikap lembut terhadap Masayu. "Kamu sedang merayu Mama? Tidak bisa, Sayang. Mama hanya akan