Tengah malam. Rini terbangun karena merasa sangat haus. Ia membuka mata, menatap sekeliling ruangan dimana ia bangun. Mengumpulkan ingatan sebelum ia jatuh tertidur. "Sudah bangun ?" Tampak sosok Devan yang baru keluar kamar mandi, Rini kaget. Buru-buru Rini turun dari ranjang dan hendak keluar kamar. Tapi ternyata pintu kamar terkunci. Rini menatap Devan dengan sengit. "Buka pintunya ! Aku mau keluar !" Pekik Rini kesal. Devan berjalan mendekati Rini. Lalu memeluknya. Rini memberontak dalam pelukan Devan. "Kalau kamu terus berontak, maka aku akan menciummu dan meminta hak ku sebagai suami malam ini juga," bisik Devan di telinga Rini penuh ancaman lalu melepaskan pelukannya, tapi tangannya masih berada di pinggang Rini. Rini menatap Tajam ke arah Devan. "Bapak tidak ingat siapa