Kita Selamanya ~Bondan Prakorso~

2103 Words
Aku teringat tentang hatiku yang berdebar kencang pertama kali saat bertemu Hermanto. Waktu itu aku masih kelas satu SMA dan Hermanto satu kelas di atas aku. Kami bertabrakan dipintu masuk perpustakan dan ketika aku mengangkat wajahku menatapnya, hatiku berdebar keras seperti sekarang ini dan ternyata debaran di hati itu adalah cinta. Aku dan Hermanto berpacaran selama tiga tahun selama masa SMA ku. Dan ketika aku lulus SMA, Hermanto mengajak ku liburan ke Danau toba bersama teman-teman kuliahnya dan di sana karena suasana yang sangat indah dan kami hanya tinggal berdua di kamar hotelnya, kami jadi lupa diri dan melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh kami lakukan. Akibatnya, aku hamil dan tiga bulan kemudian saat semua teman-teman SMA ku sibuk daftar untuk kuliah, aku harus kawin dengan Hermanto dengan pesta yang hanya dihadiri oleh sanak keluarga kami. Hermanto tetap melanjutkan kuliahnya dan hidup kami di biayai oleh orang tua Hermanto. Awalnya aku tidak menyesal kawin dengan Hermanto di usia yang sangat muda. Karena Hermanto adalah cinta pertamaku dan kami berdua saling mencintai. Tapi semua berubah saat buah hati kami Fania, berusia dua tahun. Hermanto tiba-tiba bilang padaku kalau dia ingin pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan karena merasa malu hidup bagai benalu dan sejak saat itu Hermanto bagai hilang di telan bumi. Tidak pernah memberi kabar, tidak pernah mengirimkan nafkah, dia hanya pergi dan menghilang tanpa bekas. Mertua ku juga tidak tahu ke mana anaknya pergi dan apa yang terjadi dengan Hermanto yang sampai hati meninggalkan kami begitu saja tanpa ada kabar berita. Akhirnya aku kembali ke rumah mama ku di Kotabangun, membawa Fania karena malu terus-terusan tinggal bersama dan hidup bergantung pada mertuaku yang akan segera pensiun. Satu tahun kemudian, saat Fania berumur tiga tahun . Mertua laki-laki ku meninggal dan Hermanto tetap tidak pulang. Aku pun menganggapnya mati dan harus melanjutkan hidupku untuk membesarkan Fania. Saat aku kebingungan mencari pekerjaan dengan hanya modal Izasah SMA. Sevi menawariku untuk menjadi guru TK di sekolah yang baru saja dia rintis. Dan aku menerimanya dengan sangat bersyukur. Tahun ke empat bekerja dengan Sevi, Ia menawariku untuk kuliah Sarjana Pendidikan yang di biayai penuh oleh Yayasan supaya Sunshine Kids bisa ikut akreditasi dan mendapatkan akreditas yang bagus bila gurunya banyak yang sarjana pendidkan . Kesempatan itu tidak aku sia-siakan dan karena gelar sarjana Pendidikan itu , aku bisa menjadi kepala sekolah menggantikan Sevi. Sevi itu adalah penyelamat hidupku. Dia seperti malaikat tak bersayap yang selalu membantu ku. Memberiku pekerjaan agar aku bisa membesarkan Fania dan memberiku beasiswa supaya aku bisa memiliki gelar sarjana. Aku sangat bersyukur bisa memiliki sahabat dalam suka dan duka seperti Sevi. Tidak beberapa lama kemudian , pintu ruangan private ini terbuka lagi. Seorang perempuan yang sangat fashionable masuk dengan baju tank topnya, sepatu merah Loubatin dan menyandang tas Channel boy di bahunya . “ Angela” Jerit kami berempat serempak. Angela adalah kembang SMA kami, tidak ada satupun murid SMA Tunas Mandiri yang tidak mengenal Angela. Angela terkenal karena kecantikan dan sangat supel dalam ber teman. Semua murid dari angkatan kami pasti mengenalnya bahkan dua angkatan di atas kami juga dua angkatan di bawah kami tahu dan mengenal Angela sang kembang SMA Tunas Mandiri . “ Hi.. teman-teman ku. Apa kabar kalian semua? Sebentar.. sebentar, jangan dulu ucapkan nama kalian, biar aku ingat dulu sendiri. Aku ingin melatih otakku” Katanya dengan suara nya yang manja mendayu-dayu merdu. Lalu, Angela berkeliling mengitari tempat duduk kami satu persatu. “ Ini pasti Seviana. Aku ingat hidung mu yang mancung sempurna. Kamu Anak Fisika yang pacaran sama Vincent yang anak Biologi”Katanya menjulurkan tangan ke arah Sevi. Sevi mengangguk-angguk senang. Hebat sekali ingatan Angela. Sudah hampir dua puluh tahun berlalu dan dia bisa ingat nama Sevi dan tahu Sevi pacaran dengan Vincent suaminya dari SMA. “ Kamu kawin nggak sama Vincent?” Tanya Angela. “ Kawin dong, anak kami uda dua. Vincent akan menyusul datang dari KIM, dia sedang ada meeting di pabriknya”. “ Wahhhh hebat. Benar-benar highschool sweetheart” Kata Angela. Lalu dia berjalan lagi menuju arahku dan melihatku dari atas ke bawah. Apakah Angela akan mengingat aku? Pasti dia tidak ingat. Dari SMA aku bukan murid yang menonjol. Aku biasa saja. Berteman juga hanya dengan teman-teman sekelasku. Tidak pernah gaul berteman ke lain kelas. Aku yakin Angela tidak akan mengingatku Angela masih memandangku dan tiba-tiba dia berteriak kencang “ Kamu Sisilia , yang pacaran sama kakak kelas yang aku lupa namanya, tapi kalian selalu pacaran di perpustakaan saat pulang sekolah” Katanya senang. Aku menatapnya takjub. Angela benar-benar mempunyai ingatan yang luar biasa. Aku hanya mengangguk dan Angela bertepuk tangan senang. Untung Angela tidak bertanya apakah aku, kawin dengan Hermanto. Angela langsung berjalan ke arah Bram. Dan langsung memeluknya hangat. “ Kalau ini personal trainer seksi ku di Best Gym. Kita berdua sudah sering ketemu di Gym. Mulanya aku nggak nyangka waktu ketemu di Gym pertama kali kalau kamu itu Bram, teman SMA ku dulu. Waktu SMA lu itu ceking banget, sekarang badan lu seksi dan kekar. Untung istrimu Michaella yang memberitahuku kalau kamu satu sekolah dengan ku. Apa kabar Michaella? Masih sibuk dia mengurus cafenya? ”Kata Angela melepaskan pelukannya dari Bram. Aku lihat Bram hanya mengangguk-angguk . Rupanya Angela berteman baik dengan istri Bram dan pantas aja badan Bram sangat bagus, rupanya Bram seorang personal trainer. Sekarang Angela berjalan menuju ke arah Fernando yang dari tadi tidak berkedip memandangi nya. Kelihatan banget Fernando sangat mengagumi kecantikan, kesupelan dan aura sexy yang dipancarkan dari Angela. Angela menatap Fernando sambil berpikir Kali ini Angela diam berpikir agak lama. . “ Kasih clue dong. Kamu anak Sosial, Fisika atau Biologi”Tanya Angela menyebutkan tiga pembagian jurusan saat kami bersekolah dulu. “ Sosial” Jawab Fernando cepat. Dia pasti tidak tahan lagi ingin memgang tangan Angela untuk berjabat tangan.. “ Sosial berapa?”Tanyanya lagi. “ Sekelas aku, Ngel, udalah lu kek semua orang lu kenal aja. Kalau lu ya semua orang kenal Angela, tapi nggak mungkin lar lu kenal dan ingat nama semua teman di angkatan kita yang ada tiga ratus orang itu ? Emang IQ lu 149?” Kata Bram . “ Siapa bilang aku tidak ingat, sebentar”. Kata Angela sambil mengeluarkan sebuah buku tebal dari kantong kain yang ditentangnya. Ternyata dia mengeluarkan Album kelulusan SMA kami. Angela sibuk membolak-balik ke kelas social tiga, memandang pas foto berukuran tiga kali empat yang berjejer rapi. Angela mengamati satu persatu fotonya dengan seksama lalu bertepuk tangan keras. “ Kamu pasti Fernando…Ck.ck..ck ck… Ganteng banget kamu sekarang. Dulu culun dengan rambut belah tengah. Sekarang rambut mu uda bagai oppa-oppa Korea?”. Fernando mengangguk senang mendengar pujian Angela dan mereka pun berjabat tangan erat. Angela benar-benar seorang pencair suasana. Dia menjadikan suasana rapat ini menjadi sangat akrab dan tidak canggung karena sudah lama kita semua tidak saling bertemu. Semua panitia yang ditunjuk mewakili kelas nya sudah datang. Aku tetap menolak untuk menjadi panitia tapi bersedia membantu Sevi yang terpilih menjadi sekretaris panitia reuni dan Angela terpilih secara aklamasi sebagai ketua untuk reuni SMA Tunas Mandiri yang ke dua puluh. Memang Angela yang paling pantas menjadi ketua Reuni. Pasti banyak teman yang bakalan menghadiri acara reuni nanti karena seperti yang kita bilang. Angela itu ibarat President di suatu negara yang dikenal semua rakyatnya. Dia pasti bisa menarik semua teman untuk ikut ruani ini dengan aura bintang nya. Vincent , suami Sevi terpilih menjadi wakil ketua. Bramantyo menjadi coordinator acara dan Fernando menjadi bendahara. Cocok dengan pekerjaannya yang seorang manager accounting . Aku hanya diam saja selama rapat ini, karena tidak bersedia duduk di ke panitiaan. Sesekali aku melirik ke arah Bram yang duduk di seberangku. Kadang mata kami bertemu dan aku tertunduk malu . Hal itu terjadi berulang ulang dan aku bilang pada hatiku untuk berhenti berdebar, dan memerintahkan otak ku untuk tidak boleh lagi menatapnya. Ketika aku hendak keluar dari toilet. Saat aku sedang mencuci tangan. Tiba-tiba terasa badan kekar seorang laki-laki berdiri di belangkangku. Aku membalikkan badan, ternyata itu Bram “ Aku mau cuci tangan , juga” Kata Bram yang rupanya juga baru keluar dari toilet. Aku hanya mengangguk-angguk canggung.Hatiku berdebar kencang karena berdirinya Bram sangat dekat dengan ku, area cuci tangan ini sangat sempit hanya ada satu wastafel di tengah lorong yang memisahkan toilet cewek dengan toilet cowok. Aku bisa merasakan desah nafasnya di tengkukku. Hatiku berdegup makin kencang bagai kuda yang sedang di pacu. Telingaku pasti sudah memerah. Cepat-cepat aku mengelap tanganku dengan tissue dan membalikkan badanku. Ternyata Bram tidak beranjak sedikitpun. Kami saling bertatapan. Bram tersenyum simpul dan berkata. “ Kamu kerja di sekolahnya Sevi?” Aku hanya mengangguk dan tetap menunduk. Posisi kami masih berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. “ Kapan-kapan ke gym aku dong bareng Sevi. Se usia kita ini harus rajin olahraga lor. Biar sehat dan tulang-tulang kita tidak cepat osteoporosis”. Kata Bram sambil mengeluarkan kartu namanya. Aku mengambil kartu namanya dan mengeluarkan kartu namaku juga dari tas ku dan memberikan padanya. Jarak kami masih sangat dekat. Bram semakin maju ketika dia mau mengambil kartu namaku. Hatiku makin berdebar kencang. Aku ingin segera pergi, tapi kakiku ini tak mau bergerak,sejengkal pun, seperti ada keinginan untuk tetap berada sedekat ini dengan Bram. Dan Bram tangannya lalu maju menuju arah wastafel seakan-akan mau memeluk badanku yang menyandar di dinding wastafelnya. Aku makin gemetar. Hatiku makin gemuruh. Apa yang akan dilakukannya? Satu tangan Bram terulur jauh ke arah wastafel, aku mendengar suara keran di putar. Ternyata aku lupa menutup keran airnya. Bram tersenyum memandangku yang tersipu malu, aku pelan-pelan menggeser ke arah kanan untuk memberinya tempat agar Bram bisa berdiri di depan wastafel untuk mencuci tangannya. Bersamaan langkah kaki kami, aku yang menggeser dan Bram yang maju ke arah wastafel membuat bahu kami bersentuhan. Makin berdebar hatiku apalagi ketika dalam jarak yang sangat dekat itu tiba-tiba Bram memalingkan kepalanya ke kiri , Aku langsung diam terpaku dan saat itu suara seksi Bram membisikkan sesuatu ke telingaku. “ Bolehkah aku menghubungimu, malam nanti? Tunggu w******p call ku jam sebelas malam ini. Aku kepingin mengenalmu lebih jauh”. Aku tambah binggung dan hanya bisa mengangguk juga tersipu malu bagai gadis remaja yang pertama kali dirayu. Aku berjalan dengan cepat kembali ke ruangan private tempat berlangsungnya rapat reuni, meninggalkan Bram yang masih sibuk mencuci tangannya. Apa maksud Bram ingin mengenalku lebih jauh? Sebagai teman yang baik kah yang sudah lama tidak saling memberi kabar atau sebagai coordinator acara yang ingin membuat reuni sukses? Tanya ku pada diriku sendiri dengan kebingungan. Haruskah aku bertanya pada Sevi?? Ah…aku tidak boleh kasih tahu Sevi tentang apapun apalagi tentang hatiku yang berdebar kencang. Aku memutuskan aku harus merahasiakan tentang debar jantungku ini terhadap Bram dari Sevi. Aku ingin memastikannya dulu mengapa aku bisa berdebar-debar seperti ini. Mungkin hanya euphoria sesaat setelah lama tidak bertemu teman zaman sekolah. Kalau aku kasih tahu Sevi sekarang, belum apa-apa pasti dia akan mengomeliku. “ Jangan main api Lia” Kamu sudah pernah ditinggal sekali oleh orang yang kamu cintai. Jangan lagi menaruh cinta yang salah. Dulu Sevi juga pernah mengomeliku saat ada papa muridku yang setiap hari datang ke sekolah dan memandangiku dengan mata nya yang genit menggoda. Sevi langsung bilang hati-hati. Jangan buat gossip yang nggak-nggak. Nama sekolahnya harus di jaga. Kalau ketahuan mamanya si murid, aku pasti bakalan di cap guru murahan yang menggoda orang tua muridnya. Istri pasti selalu membela suaminya, meskipun suaminya yang kegenitan. Sevi sampai memindahkan kelasku ke atas biar si papa genit tidak bisa lagi memandangi ku. Tapi dengan orang tua murid itu aku sedikitpun tidak ada getaran, aku malah ngeri . Berbeda dengan Bram yang benar-benar membuat hatiku berdebar. Apakah aku telah jatuh cinta dan merasakan debaran di d**a ku kembali? Aku bertekad kuat akan merahasiakan debaran ini dulu dari Sevi dan menyimpannya erat-erat hanya untuk diriku Aku harus memastikannya setelah Bram meneleponku nanti malam. Aku akan menerima teleponnya dan berbicara dengannya layaknya teman sekolah yang sudah lama tidak berjumpa agar aku tahu apa tujuannya menelepon aku malam nanti. Dan aku ingin memastikan lagi tentang hatiku yang berdebar tak karuan ini. Hatiku berdebar sekedar euphoria atau memang aku telah jatuh cinta lagi setelah belasan tahun hidup dalam kesepian dan tanpa belaian cinta. Rapat reuni masih terus berlangsung seru dengan saling bercanda dan bertukar kabar. Semua panitia yang hadir tertawa gembira dan bernostalgia mengenang masa-masa indah saat SMA. Dari speaker Café terdengar lagu ‘Kita Selamanya” dari Bondan Prakorso ft Fade 2 black yang syairnya sangat tepat mewakili perasaan kami hari ini yang bertemu kembali setelah berpuluh tahun berpisah. Bergegaslah kawan, Sambut masa depan. Tetap berpegangan tangan , saling berpelukan Berikan senyuman untuk sebuah perpisahan Kenanglah sahabat kita untuk selamanya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD