“ Keputusanku sudah tidak bisa diganggu gugat lagi!” jawab Muhtar dengan begitu tegas, “ Dua hari lagi kamu datang menghadapku di kantor Winata Grup.” Muhtar pun berdiri, “ Kita akan selesaikan p********n, itu pun kalau memang masih ada uang yang harus kamu terima.” Selesai bicara, Muhtar pun berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya, meninggalkan Imelda yang masih terlihat wajahnya begitu pucat. “ Ini sumua gara – gara kamu!” Imelda menoleh kearah Amira yang masih berdiri, “ Kamu memang benar – benar pembawa bencana Amira!” bentaknya sambil melotot kearah Amira, “ Setelah kamu sendiri yang memutuskan pergi lima tahun lalu, kini seenaknya saja kamu kembali dan menguasai Niskala!” Mendengar Imelda yang sejak tadi menyerangnya, Amira pun mengambil Langkah masju dan menatap Imelda. “ M