“ Sekarang kamu sudah bisa mulai memimpin Niskala, papah dan kakakmu pamit dulu, karena masih ada yang harus dikerjakan,” ucap Muhtar sambil menoleh kearah Ilham, “ Kamu, ikut om, ada yang ingin om sampaikan,” ajaknya sambil melangkah keluar ruangan CEO Niskala meninggalkan Amira yang akan memulai mengerjakan tugasnya sebagai CEO Niskala Corporatiom, sedangkan Amelia terlihat berjalan menuju mejanya untuk mengambil beberapa map. Amira masih belum bisa menerima apa yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa papahnya malah mengangkat dirinya menjadi CEO Niskala Corporation? Apakah papahnya benar – benar sudah yakin kalau dirinya mampu? ‘ Ini tidak masuk akal! Bagaimana bisa aku memimpin sebuah perusahaan sebesar ini, sedangkan kuliahku sendiri tidak selesai,’ teriaknya dalam hati. Sebaga