Pagi itu, di sebuah apartement yang terkenal dengan kemewahannya, terdengar suara panggilan telpon memekakkan telinga, hingga membuat Ziont yang tertidur pulas akhirnyya terjaga. “Ahhh…jam berapa ini?” Ziont membuka matanya dengan malas, dia kembali memejamkan matanya tapi merasa kulitnya begitu dingin hingga dia teringat akan sesuatu. Matanya terbelalak seketika. “Zoya…” Seketika Ziont bangkit dari tidurnya dan melihat sekitar. Dia menoleh dengan mata yang masih berat. “Apakah dia mandi? Hmm…rajin bener…” imbuhnya lalu dia meregangkan tubuhnya dan tersenyum manis sejenak melihat kondisi tubuhnya yang masih tak mengenakan sehelai benangpun. “Ahh…Ziont. Bener-bener udah gila lo. Sudah jelas-jelas bukan pacar, tapi malah di perlakuin kaya pacar aja. Hmmm…” gumamnya lagi lalu meraih kim