Rasa penasaran Paula akan perkataan itu hilang seketika saat tangan Jarvis sudah melerai pakaian, berlanjut pada sentuhan pelan di bagian inti dan membuatnya terkejut. "Lepas, apa yang… Anda lakukan?" Secara kasar, Jarvis pun mendorong tubuh Paula hingga menyentuh pintu kaca kamar mandi. Dia menoleh, tidak dapat mengungkap apa yang membuatnya marah karena Paula mendapati sikap kurang ramah itu sangat menakutkan. "Jangan pernah menguntitku seperti waktu itu lagi! Kau tidak berhak untuk hal tersebut, dan… Lakukan pekerjaanmu tanpa mencari tahu ada apa di dalam Prazer! Itu sangat menggangguku, paham!" Jarvis kembali menangkap tubuh Paula medekatinya. "Oh ya," Jarvis menarik lagi rambut Paula hingga wajah cantik tersebut terpampang jelas. "Besok ada peminat, orang itu adalah rekan baikku. S