Memaknai keinginan hati tidak akan pernah sampai ke titik akhir, perasaannya sulit dipaksakan meski Paula sudah menjadikan pria itu sebagai suami. Bukan dia berada di antara ragu, memang Paula tidak pernah mencintai Jarvis. Hanya, dia berusaha bertindak semestinya tentang hubungan suami istri. Meski Jarvis telah berkata sesuatu tak bisa dipahami sesuai hati Paula, dia tetap berlaku mengikuti langkah itu hingga ke meja makan. Jarvis sempat memperhatikan, sampai pada akhirnya dia diam melihat sikap Paula yang lebih dulu duduk. "Kenapa berdiri saja? Ayo, duduk!" pinta Paula menarik tangan Jarvis. Malas rasanya harus bersikap palsu di depan semua orang, Jarvis pun duduk sambil menerima sesuap makanan dari Paula. Dua hingga ketiga kali, Jarvis pun menghalangi tangan Paula untuk melakukan hal