Sabiya mendesah panjang. Ini sudah kesekian kali menemukan body lotionnya tergeletak di kamar mandi. Dalam keadaan terbengkalai dan kosong. Aneh, tentu saja. Sabiya sampai memikirkan hal ini berhari-hari lamanya. Apa Romeo terlalu sibuk sampai tidak sempat membeli body lotionnya sendiri dan berakhir memakai miliknya? Jika alasannya memang demikian, Sabiya jadi merasa bersalah. Belum bisa menjadi istri yang baik. Romeo saja tidak berniat menyuruhnya membelikan body lotion. Malah diam-diam memakai miliknya walaupun akhirnya ketahuan juga. Begitu membuka pintu Sabiya hanya bisa menahan umpatannya. Romeo sudah berdiri tepat di hadapannya. Tersenyum lebar sampai menampakkan giginya yang berjajar rapi. Mengulurkan sebuah dasi seperti biasa. "Mas 'kan bisa nunggu sambil duduk. Nggak harus nu