26 | Pagi Pertama

1110 Words

Begitu membuka mata, Sabiya langsung dihadapkan dengan wajah Romeo. Matanya terpejam erat dengan guratan kelelahan yang nampak jelas. Tanpa diminta, senyuman itu muncul perlahan. Kembali menyadari jika hari-hari setelahnya, paginya akan disambut wajah Romeo yang seperti ini. Tidak ada penyesalan dalam diri. Sabiya kira begitu membuka mata keraguan dan rasa takut itu kian menjadi. Tapi nyatanya tidak demikian. Justru paginya terasa lebih menyenangkan dari pagi biasanya. Kejadian semalam juga turut andil dalam menorehkan rasa. Sikap lembut Romeo dalam memahaminya membuat Sabiya melambung. Nyaris melupakan fakta jika suaminya itu tipe laki-laki pemaksa yang tidak bisa ditentang. Satu hal baru yang tidak pernah disangka sebelumnya. Romeo bisa menahan dirinya untuk kenyamanan Sabiya. Agar s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD