Empat belas hari yang begitu menyiksa. Menimbulkan kerinduan yang meluap, nyaris membuat frustasi. Satu pencapaian yang cukup untuk dibanggakan bagi seorang Romeo. Percaya tidak percaya, tapi pada nyatanya Romeo memang bisa melalui empat belas hari itu tanpa Sabiya. Tidak ada kegiatan berbalas pesan, saling bertukar kata melalui telepon, atau sampai nekad menemui si perempuan di rumahnya. Tidak bisa dipungkiri Romeo benar-benar merindukan Sabiya. Sampai melakukan hal bodoh yang terkesan memalukan. Setiap malam, Romeo akan memandangi wajah tidur Sabiya melalui layar ponselnya sampai tertidur. Pernah sekali kegiatan memalukan itu tertangkap basah oleh Adeo. Yang terjadi setelahnya, Adeo meledeknya seharian penuh. Bahkan sampai sekarang Romeo masih mendengar dengan sangat jelas suara tawa