42 | Keandra Kritis

1218 Words

"Masuk!" Annisa berseru ketika mendengar suara ketukan. Pintu pun terbuka. "Maaf, Bu. Di depan ada tamu." "Siapa lagi?"Annisa bertanya dengan malas karena mengira yang datang dan mencari masalah adalah Barra. "Pak Wira." "Wira?" Ibunda Keandra dan Kenzo itu mengerutkan dahi. "Oke, makasih. Sebentar lagi saya keluar." "Baik, Bu." Pegawai itu meninggalkan ruangan Annisa. "Tumben banget Wira ke sini gak telpon aku dulu. Apa aku yang gak ngeh, ya?!" gumamnya seraya membuka laci, meraih ponsel dan menekan salah satu tombol yang ada pada benda itu tetapi ternyata tidak mau menyala. "Pantas aja gak denger bunyi. Ternyata matti, kayaknya habis baterai." Annisa mengisi daya ponsel pintarnya. Benar ternyata. Baterainya abis." Setelah itu ia kemudian keluar dari ruangan untuk menemui Wira. Ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD