Jam delapan pagi lewat tiga puluh empat menit, Nino termenung menatap Soraya dalam. Wanitanya belum sadarkan diri setelah dinyatakan koma kemarin sore, sementara tadi subuh dia mendapat panggilan dari seseorang untuk kembali ke club gara-gara ayahnya datang mengamuk. Ancaman yang ia berikan pada Neva mungkin telah sampai di telinga sang ayah makanya paruh baya itu datang untuk mengutuknya tetapi dia tidak peduli, toh gak ada untungnya bagi dia supaya tetap melanjutkan perjodohan gila itu. Angga masuk membawa sarapan untuknya. "Bos, sarapan dulu, anda juga butuh tenaga buat jagain nona Soraya." ucapnya meletakkan bubur di meja samping tempat tidur Soraya. "Bagaimana keadaan di club," tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya pada Soraya. Tangannya bergerak meraih tangan lembut Soraya lalu