Setelah makan siang mesti dipenuhi dengan sedikit ketegangan, Elvano kini membuka pintu mobil untuk Arumi dan Abi mengabaikan tatapan tidak suka Amira dan tentunya Sintia. Hatinya panas melihat kebersamaan mereka. "Mereka kayak keluarga harmonis ya," bisik salah satu pelayan membuat Sintia mengepalkan tangan mendengarnya. "Iya, ini pertama kalinya nona kecil tersenyum begitu bahagia dengan orang lain." "Kamu benar. Lihat itu, nona kecil terlihat begitu menyayangi nona Abi." "Naluri keibuan nona Abi begitu menenangkan hati nona kecil." "Benar-benar… " "Khem." bibi Sum berdehem melempar tatapan tajam pada pelayan lainnya meminta mereka untuk masuk. "Nyonya mari, anda harus banyak istirahat." ucap bibi Sum memapah Amira kembali, meninggalkan Sintia masih memandang kepergian Elvano. "