Azzam baru saja kembali ke rumah kontrakannya, setelah menunaikan ibadah salat maghrib di mushalla yang tidak jauh dari rumah itu. Selepas dari rumah Sofyan, pemuda itu langsung menuju mushalla dan menghabiskan waktunya di sana seraya menunggu waktu maghrib. Azzam sendirian, pasalnya, Iqbal sedang berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Medan. Pemuda itu duduk di kursi kayu yang biasa ia gunakan untuk belajar dan bekerja. Tangannya mulai menghidupkan laptop, guna menyelesaikan tesis yang sedikit lagi rampung. Baru saja telunjuk kanannya menekan tombol power pada laptop berukuran empat belas inci itu, netranya malah melirik bungkusan pemberian Mentari yang belum sempat ia buka sama sekali. Astaghfirullah ... aku belum membuka sama sekali bungkusan ini. Apa ya isinya? Azzam bergumam da