Cafe Rabbit 16.00. "Bagaimana?”Hera menatap cemas ke arah Denis yang terlihat begitu serius membaca naskah miliknya. Denis beralih menatap Hera dengan pandangan datar, dan hal itu sukses membuat Hera merasa cemas dibuatnya. "kenapa?” "tidak menarik ya?" "tidak kau.., sangat luar biasa kau memang penulis berbakat Hera"pujinya membuat Hera menghela nafas lega mendengarnya, ia kira akan ada coretan lagi tentang perbaikan dalam tulisannya. "ini sungguh bagus, sepertinya kau memang di takdirkan untuk menjadi seorang penulis" "Benarkah ? kau berlebihan, kau membuatku besar kepala saja hahahaha"tawa Hera meledak membuat Denis tersenyum karenanya. Tapi kemudian senyuman itu lenyap dan berganti dengan senyum kecut yang ia tunjukan. Mengingat wanita di hadapannya ini sudah memilik