Jeju, 19.00 KST. Hera dan Adrian saling duduk berhadapan, keduanya sibuk memasukan setiap butir berbentuk bulat, berwarna hitam dan putih itu, di atas sebuah papan bergaris. Keduanya tengah membuat tameng, bermain alkkagi untuk mengisi waktu bosan. "Kau harus memilih butir yang terbaik agar bisa menang"gumam Adrian seraya memperhatikan lekat-lekat setiap butir berwarna hitam yang dipegangnya, dan menaruhnya di atas papan daerah kekuasaannya. Hera memutar kedua bola matanya malas, tingkah Adrian benar-benar berlebihan. "Kalau kalah ya kalah saja,.. apa bedanya menyeleksi setiap butir kalau kemampuan mu tidak ada" Adrian mendecih, matanya terus memperhatikan dengan seksama butir-butir itu. "Cihh.. aku ini pernah juara pertama tingkat Universitas di LA" "kau tahu ? kemampua