Malaikat atau iblis

492 Words
Pov Jack Saat keluar dari kamar yang ditempati gadis yang kutemui yang ternyata bernama Gisella, aku pergi ke ruang kerjaku dan membuka laptopku untuk mencari informasi tentang gadis itu. Aku tidak membutuhkan seseorang untuk mencarikan informasi tentang gadis itu karena aku bisa mencarinya sendiri. Bahkan aku bisa meretas sistem mana pun jika aku mau, jadi untuk apa aku menyuruh seseorang untuk mencari informasi tentang gadis itu. Saat aku sudah menemukan data gadis itu, aku langsung membacanya, ternyata kehidupan gadis itu sangat mengenaskan. Tetapi walau begitu kehidupan kelamku jauh lebih mengerikan, apa yang dialami gadis itu tidak sebanding dengan apa yang pernah aku alami, tapi aku tahu dia hanya seorang wanita jadi kehidupan seperti ini pun cukup mengerikan. Pikiranku teralihkan saat aku mendengar suara telefon berbunyi. "Halo.” "Aku menunggumu dari tadi b******k," orang di seberang telefon yang tidak lain adalah seorang wanita atau bisa dibilang mantan jalangku terlihat kesal tetapi aku tidak peduli. "Jika kamu membutuhkan bantuanku kamu harus bersabar b***h!" Aku tidak suka ada seseorang yang mengumpat kepada diriku. "Terserah kamu mau memanggilku apa Jack, aku mau kamu ada disini sepuluh menit lagi jika tidak aku akan mempermalukanmu bagaimanapun caranya?" Tutt tut Aku langsung mematikan telefonku dan memanggil anak buahku "BRYAN!” "Yes sir, ada apa?" "Aku ingin kamu membunuh Amelia, sekarang," emosiku sudah berada di atas ubun - ubun walaupun aku terlihat tenang, jalang itu sudah berani memerintah aku dan aku sama sekali tidak suka diperintah. Jika seseorang membutuhkan bantuanku maka mereka harus memohon karena aku suka melihat orang memohon. "Baik sir, apa aku harus membunuhnya langsung atau tidak sir," memang dalam membunuh aku ada dua cara yaitu langsung membunuh atau tidak. Dan jika aku langsung membunuh seseorang berarti orang itu beruntung tetapi jika aku tidak langsung membunuhnya aku akan membuat orang itu tersiksa dulu, siapa pun itu. "Jangan langsung bunuh dia, perlakukan dia seperti jalang dulu baru kau bisa membunuhnya, suruh saja para bodyguard untuk mencicipi tubuhnya." "Baik sir, besok anda pasti akan mendengar kematian dari nona Amelia." Setelah kepergian pengawalku aku menuangkan anggur digelasku dan menyesapnya secara perlahan, lama kelamaan aku merasa mengantuk dan akhirnya aku tertidur di ruang kerjaku. ***** Pov Gisella Aku merasakan ada cahaya yang menyilaukan sekali yang membuatku membuka kedua mataku secara perlahan. Ternyata tirai di kamar ini dibuka oleh para pelayan "nona sudah bangun, tuan sedang menunggu anda di bawah untuk sarapan.” "Ohh, kalau begitu aku akan mandi dulu baru setelah itu aku akan turun ke bawah untuk sarapan, tapi apa aku bisa meminjam baju aku tidak memiliki pakaian ganti," aku baru ingat kalau aku tidak punya pakaian ganti dan tidak mungkin aku memaki baju ini lagi . "Nona tidak perlu kawatir karena tuan sudah mempersiapkan pakaian ganti untuk nona." "Benarkah, kalau begitu aku akan mandi," ternyata Jack sudah membelikan baju untukku, dia orang yang sangat baik, aku tidak salah ikut dia. Tetapi aku  tidak mungkin selalu tinggal di sini, karena dia bukan siapa siapaku. "Nona ayo aku akan membantu anda." "Baiklah."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD