Tidak ada pernikahan yang indah terlebih jika itu adalah pernikahan terpaksa seperti dijodohkan atau hanya ingin status pernikahan. Dua pasang pengantin baru yang saling bertetangga secara tidak sengaja mempunyai cara unik untuk membuat pernikahan mereka sempurna dengan cara menukar pasangan.
Jika salah satu pasangan yang ditukar adalah sepasang sejoli yang saling mencintai, namun sepasangnya lagi adalah dua orang yang berbeda karakter, perlu usaha untuk membangun cinta diantara mereka.
Pasangan yang tak saling cinta ini mulai mendekatkan diri satu sama lain pada masa iddah perceraian mereka masing-masing. Berusaha mencari chemistry atau setidaknya ingin mengenal satu sama lain dan tidak canggung lagi saat mereka berumah tangga.
Proses pendekatan pun terjadi, penuh drama, saling cemburu, bahkan keromantisan yang terjalin tak terduga. Membuat Sang wanita berangan bahwa pernikahan mereka nanti pasti akan bahagia.
***
Senyum tulusnya mengembang sembari memasukkan makanan ke dalam wadah plastik yang bersusun untuk suami tercinta. Hari ini adalah hari spesial yang akan dirayakannya dengan sang suami. Selama setahun menikah, akhirnya dua garis merah tercipta di alat kecil pada pagi ini. Kisah cinta yang unik antara mereka akhirnya menghasilkan buah hati yang tak terduga.
Sang suami sudah pergi kerja. Tak sabaran menunggu kepulangan sang suami dia ingin sesekali berkunjung ke kantor suaminya. Sampai di sana dia menjadi pusat perhatian, karena penampilannya yang berbeda dari muslim pada umumnya.
Hal ini sudah biasa dia terima, yang jelas sang suami sangat menyukai gaya penampilannya yang sangat tertutup. Dia berjalan dengan tenangnya menuju ruangan sang suami. Tanpa meminta bantuan sekretaris sang suami, dia melangkah sendiri untuk masuk ke dalam. Tidak mengetuk pintu terlebih dahulu karena yakin sang suami tidak akan marah padanya.
Ketika pintu di dorong dan kepalanya masuk lebih dulu, tubuhnya terpaku. Senyum dibibirnya mendadak hilang dibalik cadar yang dia kenakan. Matanya melebar melihat apa yang dilakukan sang suami di dalam sana. Air matanya mengalir deras tak bisa dia bendung lagi.
Tangan yang menjinjing paper bag seketika lemah dan menjatuhkan tempat makan yang dia bawa. Suara riuh itu membuat orang yang berada di dalam ruangan tergelak dan si pria langsung panik, berlari keluar mengejar sang istri yang sudah melarikan diri.
***
"Kamu harusnya bisa menjaga perasaan istri, karena dia sedang mengandung."
Pria ini bingung untuk menentukan sikap. Berada diantara 2 wanita yang tidak saling kenal namun salah satunya pasti membenci. Harusnya dia mengabaikan yang tidak memiliki hak dari dirinya namun rasa iba dan kasihan membuatnya tidak bisa tinggal diam.
"Pulang ya sayang, aku cinta kamu."
"Bohong! Kamu gak pernah cinta sama aku dan kamu gak bisa lupakan dia!"
Memang itu benar adanya. Mereka menikah bukan atas dasar cinta namun terpaksa, mengalah demi pasangan mereka yang sebelumnya. Berusaha menumbuhkan rasa cinta baginya itu tidaklah mudah terlebih sosok masa lalunya hilir mudik meminta bantuannya karena dalam keadaan terdesak.
***
"Tolong, jaga anakku jika aku mati, sayangi dia seperti anak kamu sendiri."
Permintaan dari orang yang dicintainya ini baginya mudah dan bisa dia kabulkan namun ternyata sang istri tidak bisa menerimanya.
"Kamu, pilih membesarkan anaknya atau aku dan anak kita pergi dari kamu untuk selamanya."
Pernikahan mereka yang semula sudah kembali normal dan berbaikan, kembali harus dibubuhi oleh kecemburuan, kecurigaan, dan tidak pernah ada ketenangan di dalam rumah tangga mereka jika sang suami selalu memberikan perhatian pada orang lain. Terlebih ada seseorang yang memanfaatkan kesempatan ini.
"Jika kamu tidak bisa membahagiakan dia, lepaskan saja, saya akan menerima dia dengan segala kekurangannya. Mumpung anak kalian masih kecil dan bisa menerima saya sebagai ayah tirinya."
"Tidak akan pernah saya lepaskan apa yang sudah menjadi milik saya!"