Ciuman pertamaku jatuh pada seorang gadis yang tidak bisa aku miliki dan rasanya saat itu adalah senang, meskipun ciuman itu hanya menempel dibibir dalam hitungan detik dan itu pun sekali. Ketika mencium Lala, rasanya hambar karena gak punya rasa dihati namun bisa berlanjut ke tahap lain hanya untuk have fun. Yang ketiga kalinya, sekarang dengan seorang gadis yang aku tidak menyangka bisa dicium olehnya. Jika ditanya apa rasanya, seperti berada di atas awan, mimpi indah di siang bolong atau bahkan aku sudah bisa menggapai bintang di langit dengan lompatan yang tinggi. Aku tepuk pipiku berulang kali hingga tersadar dan cukup sakit, ini bukan mimpi ... Icha menciumku! Terbengong seorang diri disaat si pencium sudah melarikan diri. Lalu tertawa seperti orang stres yang menghadapi kenyataan g