Nethink

1181 Words

Mataku terbuka, tubuhku menggeliat lepas menikmati sensasi aroma kamar ini yang sangat menenangkan. Bukan wewangian yang biasa, aromanya seperti perpaduan antara kacang tumbuk dengan lemon grass, enak. Aku berusaha duduk dan melihat ke arah jendela yang sengaja gordennya tidak aku tutup agar aku bisa langsung melihat keindahan yang tersaji diluar sana ketika matahari terbit. Semua ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sempurna. Mengambil ponsel aku melihat notifikasi yang tertera. Ada pesan dari Umi dan telepon dari Mas Qienan. Apakah ada yang penting, aku telepon yang mana dulu ya. Tiba-tiba nama Mas Qienan langsung tertera dilayar dan langsung aku jawab, sedikit berbasa-basi dia menanyakan kabarku dan terdengar sedikit marah karena aku membohongi dia, namun setelah itu dia b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD