Telingaku terasa 'ngiung' tiba-tiba, ada perasaan hati yang gak enak padahal aku mau pulang ke rumah menemui istriku tetapi kok kayak mau selingkuh. Kalau dipikir sih emang selingkuh karena yang aku temui siang adalah Lala. Ya ampun, hidup ini kenapa bisa dibuat rumit. Mobil aku dan mobil Qienan berhenti bersamaan dari jalur yang berbeda dan berhadapan. Bersamaan juga keluar dari mobil dan dia berjalan ke arahku. "Loe ke kantor lagi?" tanyaku dan tampangnya tetap cuek dan cool. "Iylah, ngapain gue jadi kambing congek dengerin dua wanita itu yang mungkin bergosip," jawabnya dan seketika aku berdebar. Lala bakalan cerita masalah apartemen gak, atau masakkan Sherly. "Mampus!" kataku dan Qienan menoleh. "Bini loe mulutnya pasti gak di sortir, bakalan gue gak dapat jatah malam ini."