AM. Sakit Karena Kamu!

1059 Words

Dipersilakan masuk, mataku melirik kesana kemari. Apakah ada foto mereka berdua yang mungkin dibingkai indah di dinding. Oh, iya aku lupa, si pria itu hanya pengharap cinta, gak mungkin wanita ini bangga mau memajang foto suamiku disini. "Duduk, jika kamu gak merasa geli karena aku bukan orang suci," katanya dengan nada terpaksa. Paham sekali dia dengan dirinya sendiri. Senyumnya tidak tulus. Terlihat tidak ikhlas ketika harus menyuruhku masuk. Aku lebih tidak ingin sebenarnya, ketika harus mendatangi kediamannya. Demi kebenaran dan kepastian, aku meruntuhkan egoku yang tidak sudi melihat dia. Pakaian yang digunakan sungguh menunjukkan bahwa memang dia penggoda. Pakaian transparan minimalis yang harusnya digunakan saat di dalam kamar. "Ada keperluan apa?" "Hanya ingin kebenaran, a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD