7

1577 Words
Raisa dan Milo sudah sampai di rumah nya. Raffa tadi pulang sebentar dan katanya nanti akan pergi ke rumah Raisa. Lagi pula juga rumah mereka dekat hanya disekat oleh jalan kecil saja. Sekarang Raisa sudah berganti baju. Ia sedang memakan es krim.di ruang TV sembari dirinya juga menonton film. "Lagi nonton apa Caca?" tanya Milo kepada Raisa yang mana saat ini Milo terlihat mengusap rambut Raisa. Ya masih sama seperti dulu Milo pun juga suka mengusap rambut Raisa karena Raisa senang jika ada yang mengusap rambut nya. Ia merasa banyak yang sayang kepada nya dengan itu. "Caca lagi nonton film Aa. Sini Ada ikut, Caca juga lagi makan es krim hehehe. Oh iya A, Aa udah sembuh?" tanya Caca kepada Milo tersebut. Milo tampak mengangguk, lagi pula ia tidak merasa sakit sama sekali meski pun wajah nya babak belur. Karena ia merasakan ia sudah benar melakukan ini. "Aa udah baik-baik aja kok Ca." ujar Milo tersebut membuat Caca mengangguk. Tak lama kemudian Raffa datang kesana dan ia langsung bergabung dengan mereka. Kini mereka sedang bersama-sama di sana. "Besok jadi berangkat jam berapa kita ke kebun binatangnya?" tanya Milo. "Oh iya ya, belum di bahas jam nya. Soal nya tadi baru bahas kalo pagi. Caca sampai lupa, untung Aa ingetin. Bentar coba Caca chat di grup aja deh ya." ujar Raisa kepada Milo dan Raffa. Milo dan Raffa melihat Raisa yang sedang fokus pada handphone nya itu. Mereka fokus menatap ke Raisa. Grup Kelompok Bu Rita Bahasa Indonesia Raisa: Holla guys, Caca disini. Caca mau tanya nih sama kalian semua. Besok itu kira-kira kita berangkat jam berapa ya guys? Terus juga kita berangkat jam berapa besok? Soal nya Caca lupa tanya tadi. Lini: Eh bener juga sih, mau jam berapa ini guys? Terus kumpul dimana? Ayu: Kumpul di rumah Caca aja gimana? Tadi tuh kita bilang pagi kan? Gerald: Pagi jam 10 aja gimana? Kumpul rumah Caca oke deh. Bimo: Iya nih gua setuju aja nih guys. Ya udah kumpul ke rumah Caca aja. Raisa: Oke deh guys. Besok Caca tunggu disini ya guys. Terimakasih. "Besok jam 10 terus kumpul nya di rumah Caca hehehe. Sekarang Caca udah tau deh. Caca ma lanjut nonton film sama Aa dan sama Raffa hehehe. Sekarang ayo kita lanjut nonton film." ujar Raisa kepada Milo dan Raffa itu. Sementara itu saat ini Gilang sangat boring di rumah nya. Ia tidak tahu harus seperti apa. Akhir nya ia menghubungi teman-teman nya untuk pergi ikut dengan dirinya. Namun Gilang berpikir jika dia mengajak sebelum dirinya sudah sampai di tempat pasti teman-teman nya akan melarang nya. Maka dari itu Gilang akhir nya memutuskan untuk pergi ke sana terlebih dahulu. Gilang sudah ada di perjalanan menuju ke Club. Ya, dia ingin pergi ke Club Malam maka dari itu saat ini dirinya tidak mengatakan dulu kepada teman-teman nya karena memang dia akan di larang oleh mereka semua. Setelah ia melakukan operasi kemarin saat dirinya masih sakit ginjal ia tidak diperbolehkan untuk pergi ke Club Malam. Apalagi minum-minum alkohol karena itu nanti akan memperparah ginjal nya. Sekarang ia hanya memiliki satu ginjal saja. Namun entah kenapa malam ini Gilang terlalu memikirkan Raisa. Sedari tadi pagi hanya Raisa yang ada di pikiran nya. Ia merasa sakit. Gua ga bisa berhenti mikirin Lo Ca, Lo berhasil masuk ke hidup gua tapi Lo sekarang juga kabur dari hidup gua. Kenapa Lo jadi kayak gini Ca, harus nya gua ga pernah jatuh sama Lo karena percuma aja. Sekarang semakin gua mikriin Lo semakin gua benci Lo juga Ca. Gua ga bisa hindarin ini semua karena gua pun juga ga bisa ngatur hati gua. Batin Gilang di dalam mobil. Mobil Gilang sudah sampaindi Club X-Max. Dia pun langsung masuk ke dalam saat ini. Dirinya baru pesan air putih dan makanan saja. Ia menunggu teman-teman nya datang. Kini ia tampak menghubungi teman-teman di grup. Grup Boys Gilang: Gua di X-Max. Kalo mau nyusul, nyusul aja. Ntar gua traktir. Danu: Lo gila ya Lang? Jangan kayak gitu dong Lang. Lo mau mati? Reza: Mending Lo sekarang balik deh Lang, jangan ngadi-ngadi ya Lo. Adam: Lang, Lo serius? Lo jangan minum alkohol woy Lang! Abyan: Lo ga punya otak Lang? Udah harus nya Lo bersyukur karena ada yang donorin ginjal ke Lo. Kalo Lo kayak gini Lo cuman sia-sia. Gilang: Bacot. Kalo mau datang ya datang kalo ga ya ga. Ga usah gitu. Setelah itu Gilang tak menghiraukan lagi apa yang ada di grup, ia sudah terlampau kesal pada teman-teman nya. Lagi pula ini hidup nya juga, jadi diri nya yang berhak mengatur hidup nya bukan orang lain atau bukan teman-teman nya itu. Kini Gilang memakan makanan nya dengan tatapan yang sendu. Setelah makanan nya sudah habis saat ini Gilang memesan minuman beralkohol. Ia ingin minum malam ini karena dirinya masih pusing memikirkan Raisa. Ia berharap dengan ia minum dirinya akan sedikit melupakan tentang Raisa. Maka dari itu saat ini diri nya pun memesan minuman padahal memang seharusnya ia sudah tidak minum-minum alkohol seperti saat ini. Mumpung teman-teman nya belum datang maka dari itu memesan nya. Kini minuman itu sudah berada di depan nya dan kini ia sudah mau meminum minuman alkohol itu tapi ia sudah keduluan oleh Abyan yang datang bersama dengan Adam. Adam kini menjauh kan minuman itu dari Gilang. Gilang pun menatap marah kepada Abyan dan Adam yang datang menganggu acara minum nya ini. Ia sekarang masih menatap kesal mereka. "Lo gila ya Lang? Ga gini juga dong Lang. Lo harus nya tuh jaga kesehatan Lo jaga diri Lo. Lo kenapa sih ga bisa hargai orang yang udah donorin ginjal Lo buat Lang. Kalo kayak gini ginjal orang itu yang ada di diri Lo ga ada manfaat nya karena Lo pergunain buat hal kayak gini. Bahkan orang yang donorin ginjal itu..." ujar Abyan yang hambir saja kelewatan ngomong nya. Tapi untung saja ia bisa diam saja saat ini, ia bisa menahan perkataan. "Lo mau ngomong apa? Lo tau siapa yang donorin ginjal buat gua? Lo pasti tau kan Abyan? Karena dari kemarin Lo selalu bilang seakan-akan Lo tau tentang itu. Siapa yang udah donorin ginjal ke gua?" tanya Gilang ke Abyan. "Gua ga tau Lang, mending sekarang kita balik. Ga ada guna nya disini Lo cuman cari penyakit aja. Kita semua itu khawatir dan bahkan nangis waktu Lo sekarat. Jadi Please jangan ulangin hal itu lagi." ujar Abyan kepada Gilang itu. "Abyan bener Lang, kita semua cuman khawatir dan ga mau Lo laluin hal yang kayak dulu lagi. Rasa nya benar-benar berat buat kita ngeliat Lo yang terbaring lemah dan ga bisa apa-apa. Kita semua pun juga mau tahu siapa yang udah donorin ginjal buat Lo karena kita pingin banget berterimakasih sama dia. Kita sama Lang, please pulang sekarang." ujar Adam membujuk. Tak lama kemudian Danu dan Reza pun juga ikut membujuk Gilang untuk pulang. Mereka datang kesana dengan perasaan khawatir, mereka takut jika saja Gilang sudah banyak minum alkohol. Tapi mereka lega karena saat sampai di sana Gilang belum sama sekali minum alkohol dan baru akan minum. Untung saja Abyan dan Adam datang di saat yang tepat tadi. "Gilang, please kita ga mau Lo sakit lagi. Apa pun masalah Lo bisa cerita sama kita. Kita bisa buat Lo lupa tanpa Lo sekarang minum kayak gini. Inget Lang, ginjal Lo sekarang cuman satu. Lo harus jaga itu Lang. Gua masih mau lulus sekolah sama Lo, terus gua juga mau kuliah dan wisuda bareng Lo. Ayo Lang. Pulang." ujar Danu dan akhir nya karena teman-teman nya yang memprihatinkan itu akhir nya ia pun kini memutuskan untuk pulang juga. Ia tidak tega melihat teman-teman nya itu, lagi pula mereka benar. Dirinya harus lah tenang dan juga tidak boleh gegabah apa lagi ia mau meminum minuman alkohol yang bisa membuat kesehatan nya akan buruk. "Gua balik. Sorry, gua ga mikir kalian. Harus nya gua mikir kalo kalian selama ini udah nunggu kesembuhan gua. Sorry guys, gua egois banget. Sekarang gua mau pulang. Terimakasih udah nyadarin gua. Gua cuman lagi banyak pikiran aja sekarang." ujar Gilang. Akhir nya mereka pun senang. Mereka pun sekarang pergi meninggalkan X-Max untuk ke rumah Gilang. Malam ini mereka akan tidur di rumah Gilang karena jujur saja mereka masih takut jika saja Gilang nanti akan pergi dari rumah nya lagi untuk ke Club juga. Sorry Ca, gua tadi hampir keceplosan sama Gilang. Untung aja gua bisa nahan buat ga ngomong. Batin Abyan saat ia pulang bersmaa yang lain nya. Sementara itu saat ini Raisa sudah ketiduran di pelukan Raffa. Kini Raffa ijin kepada Milo untuk membawa Raisa ke kamar nya terlebih dahulu agar Raisa bisa tidur dengan nyenyak. Setelah sudah membawa Raisa dan memastikan selimut menutupi tubu Raisa agar tidak kedinginan, saat ini Raffa sudah ke.bali ke ruang TV. Ia bergabung lagi dengan Milo disana dan ngobrol. "Raff, please ya bertahan sama Caca. Gua tau kalo Lo pasti sadar Caca belum sepenuh nya ngelupain Gilang. Tapi please tolong jangan tinggalin Caca karena hidup Caca itu anyak berubah karena Lo." ujar Milo pada Raffa. "Iya, gua bakalan bertahan sama Caca kok Mil. Lagi pula Caca itu bisa dibilang dia itu hidup gua. Gua sayang dan beruntung banget bisa kembali sama dia. Lo ga perlu khawatir karena gua ga akan pergi dari Caca." ujar Raffa. "Bagus deh kalo gitu karena gua sempat takut Caca bakalan sakit lagi kalo Lo pergi ninggalin dia. Udah cukup selama ini dia sakit." ujar Milo yang di angguki oleh Raffa. Setelah itu Raffa pamit pulang karena hari sudah tengah malam. Kini mereka pun sudah tidur di kamar mereka masing-masing.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD