Ela sangat takut saat ini, Ela juga merasa sangat-sangat sepi. Di rumah sakit atau di ruang perawatan yang hanya ada satu ranjang, dan hanya ada Ela dalam ruangan yang lumayan besar ini, hanya ada Ela seorang diri.
Tidak ada orang yang menjaganya, Ela mengurus dirinya sendiri dan di bantu oleh perawat. Membuat Ela rasanya ingin segera pulang, tapi belum bisa pulang, gunung yang meletus itu, masih mengelurkan abunya dan mengotori lapangan bahkan pesawat yang parkir.
Bandara masih tutup, dan sudah 2 hari Ela di rawat di rumah sakit swasta ini, dan sudah di perbolehkan oleh Dokter Lia pulang, tapi nanti sore.
Kedua janinnya akan semakin kuat apabila ia pulang nanti sore dan menghabiskan sisa infus yang masih ada dalam botol.
Dan Tuan Malik? Demi Tuhan sejak kemarin siang, Ela
