Karena mendengar apa yang dikatakan Adira, Kleo merasa hatinya seperti ditikam oleh bayang-bayang gelap yang belum pasti. Kabar itu, tentang Maudy yang mungkin saja menggoda Romeo, berputar di kepalanya seperti racun yang pelan-pelan menyebar. Adira tak pernah berkata-kata sembarangan, dan itu yang membuat Kleo semakin resah. Adira menyebut Maudy sebagai perempuan dengan kecantikan yang memabukkan dan pesona yang mampu membuat laki-laki tergila-gila. Kleo tak pernah merasa cemburu seperti ini sebelumnya, tapi kali ini, perasaan itu menghantuinya, mencengkeram kuat. Ia memutuskan untuk datang ke kantor Romeo tanpa memberitahu sebelumnya. Kecemasan dan rasa tidak tenang mendorong langkahnya lebih cepat daripada biasanya, seolah bayang-bayang Maudy terus mengejarnya. Seiring tiap langkah, ka