Mati Lampu Bersama Tedy.

1449 Words

"Apa Ayah tidak salah lihat, Romeo? Ayah merasa… menangkap ada perasaan yang tidak biasa dalam dirimu terhadap Maudy." Suara Abraham terdengar datar namun penuh makna, seolah dia sedang menelanjangi rahasia terdalam putranya. Mereka berdiri di dalam ruang kerja Romeo, tempat yang biasa menjadi saksi ketegasan pria muda itu, namun kali ini, tempat itu seolah mengecil, tertelan oleh ketegangan yang mencekam. "Ayah salah paham. Tidak ada yang seperti itu antara aku dan Maudy," jawab Romeo, suaranya serak, dan lidahnya seolah kelu, sulit merangkai kebohongan yang kini terasa bagai duri. Abraham mengangguk, namun ekspresinya tidak sepenuhnya percaya. "Syukurlah kalau begitu," katanya, namun nadanya mengandung peringatan yang tajam. "Namun, jika kamu memiliki perasaan yang tidak biasa padanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD