Pengantin Pengganti

1056 Words
Ratih terus memegangi d**a nya yang terasa sesak sambil terduduk di kursi meja rias, sedangkan Lala dan Lulu terus berusaha menenangkan mama mereka, Raja yang terus mondar mandir hanya bisa menatap kesal wajah Ratu yang sejak tadi terus terisak. "Diam lah! kau membuat ku semakin pusing," bentak nya ke arah Ratu. Ratu berusaha menahan tangis nya, Ratu merasa sangat bersalah karena kelalaian nya keluarga besar Atmaja harus menanggung malu. "Apa yang harus kita lakukan Raja? ini semua akan mempermalukan keluarga Atmaja," lirih Ratih menatap sang putra yang masih terus mondar mandir. "Ma, bagaimana kalau kita mencari pengantin pengganti?" desah Lulu dengan spontan. "Apa maksud mu Lu?" tanya Lala yang kebingungan. "Ya kita cari saja pengganti kak Anya untuk saat ini, setidaknya agar keluarga kita tidak dipermalukan oleh semua orang," ucap nya melirik ke arah Raja. "Kamu gila ya Lu!" bentak Raja ke arah adik nya itu. "Aku cuma kasih ide aja Mas, ya terserah kalau kalian mau menanggung malu." ucap Lulu sambil mengibaskan tangan nya. Ratih berdiri dari duduk nya. "Lulu benar, sebaiknya kita mencari pengantin pengganti!" ucap Ratih dengan wajah yang mulai berseri. "Tapi siapa Ma? gak mungkin Raja menikahi wanita sembarangan," jawab Raja yang merasa kepala nya semakin pusing. Ratih ikut bingung dengan ucapan Raja, Ratih kini ikut mondar mandir memikirkan siapa wanita yang harus menggantikan Anya. Sedangkan Ratu yang menunduk bahkan tidak berani menegakkan kepala nya. "Lulu tahu Ma!" teriak Lulu yang mengangkat tangan nya ke atas. "Siapa Lu?" tanya Ratih dengan wajah penasaran. "Dia!" tunjuk Lulu ke arah Ratu. Semua orang melihat arah tangan Lulu, termasuk Raja yang sudah melotot kan mata nya. "Kau benar benar gila! kau sebaiknya ke psikiater!" bentak Raja menatap Lulu dengan sinis. Ratih yang melihat Ratu berpikir bahwa yang dikatakan Lulu ada benarnya, Ratu bisa menggantikan Anya untuk sementara, setidaknya agar keluarga besar mereka tidak malu, meskipun begitu Ratih tetap harus meminta persetujuan Ratu. "Lulu benar, Ratu yang akan menggantikan Anya," ucap Ratih. Ratu yang kaget langsung mendongakkan kepala nya melihat ke arah Ratih yang menyebut namanya, karena saat Lulu menunjuk diri nya, Ratu tidak menyadari dan melihat karena kepala nya yang terus tertunduk. "Maaf Nyonya, apa maksudnya ini?" lirih Ratu yang kini menatap dengan mata nya yang berkaca-kaca ke arah Ratih. "Tidak! aku tidak akan menikahi seorang pembantu, kalian semua gila!" bentak Raja sambil mengacak rambutnya. "Kita tidak punya waktu lagi mencari Anya ataupun pengganti nya Raja, apa kamu mau keluarga besar kita akan dipermalukan semua orang, Mama mohon Raja turuti permintaan Mama," pinta Ratih sambil memegangi d**a nya. "Mama benar mas Raja, lagipula dia kan penyebab Kak Anya pergi, dia harus bertanggung jawab!" pekik Lala menatap Ratu dengan tatapan sinis. Raja melihat ke arah Ratu, apa yang di katakan Lala benar, Ratu yang sudah membuat wanita yang di cintai nya kabur, Ratu pantas mendapatkan hukuman dan penyiksaan dari nya. Raja pun tersenyum licik sambil menaikan alis nya. "Baiklah, aku akan menikahi wanita ini!" ucap nya menatap Ratu dengan senyuman sinis. "Maaf, saya tidak bisa nyonya," ucap Ratu yang sudah berdiri dan bersimpuh di kaki Ratih. Raja yang emosi menarik tangan Ratu lalu memegang kedua pundak Ratu, Raja pun mengguncang tubuh Ratu dengan kuat. "Kau! berani sekali kau menolak ku, kau sudah membuat pengantin ku kabur, kau harus bertanggung jawab wanita sialan!" teriak nya ke arah Ratu. "Cukup Raja! Mama mohon jangan sakiti Ratu," teriak Ratih yang sudah menarik tangan Ratu dari genggaman tangan Raja. "Ratu, saya mohon bantu keluarga kami, kami akan di permalukan oleh semua orang bila pernikahan ini gagal, apalagi bila semua orang tahu kalau pengantin Raja kabur." desah Ratih yang kini sudah menangis dalam pelukan Ratu. "Tapi Nyonya, saya tidak pantas, saya hanya wanita hina." lirih nya yang kini semakin terisak di pelukan Ratih. "Kamu tidak hina Ratu, kamu wanita yang baik dan cantik, lagi pula pernikahan ini hanya sementara, setelah Raja menemukan wanita yang di cintainya, kamu akan bebas Ratu," gumam Ratih yang kini sudah menatap wajah Ratu. Raja yang melihat pembicaraan Mama dan Ratu hanya bisa berdecak kesal. Sedangkan Lala dan Lulu hanya saling menatap tanpa ekspresi. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Tok, tok... "Tuan kadi sudah memanggil Nyonya," teriak mbok Mimin dari balik pintu. Lala langsung membuka pintu dan mengatakan agar mereka menunggu, karena pengantin akan segera turun. Lala menutup pintu itu kembali. Sedangkan Mbok Mimin yang keheranan pun hanya mengintip sekilas dan melihat Ratu dan Ratih yang saling bergandengan. Mbok Mimin turun dan mengatakan apa yang sudah di katakan oleh Lala. "Ma, kita harus cepat! semua orang sudah menunggu," ucap nya yang sudah ikut kalang kabut. "Ratu, saya mohon!" lirih nya yang kini semakin menggenggam tangan Ratu. Ratu hanya bisa melirik ke arah semua orang, Ratu melihat wajah kesal Raja, wajah kebingungan Lala dan Lulu, dan juga wajah sedih milik Ratih, Ratu menyadari semua ini pun karena kelalaian nya dalam bekerja. Lagipula pernikahan ini hanya sementara, semua pasti akan segera berakhir. "Baiklah Nyonya, ta-pi saya memiliki persyaratan," ucap nya sedikit terbata bata. "Apa Ratu? katakan saja." jawab Ratih, kini wajah nya terlihat sedikit berseri. "Sa-ya ingin adik saya di operasi Nyonya," jawab nya sedikit berbisik, namun semua orang di kamar itu bisa mendengarnya. "Apa? kau benar-benar ingin memanfaatkan kami!" teriak Raja melotot kan mata nya ke arah Ratu. "Cukup Raja! bisa kah kamu lebih lembut kepada Ratu!" bentak Ratih menatap Raja penuh kemarahan. Raja hanya bisa berdecak kesal melihat Ratu yang memanfaatkan keluarga mereka. "Wanita ini ternyata picik juga, aku akan membuatmu hidup seperti di dalam neraka," batin Raja menatap Ratu dengan penuh kebencian. "Baiklah Ratu, kami akan mengoperasi adikmu, saya berjanji akan melakukan apapun demi kesembuhan adikmu," jawab Ratih sambil memegangi wajah Ratu yang cantik. "Tapi Nyonya, dokter bilang biaya nya dua ratus juta, dan operasi hanya bisa dilakukan di Singapura Nyonya," pekik Ratu. Raja tertawa mendengar ungkapan Ratu. "Dua ratus juta bukan apa apa untuk kami! aku bahkan bisa membeli tubuhmu, lalu mencincang nya kemudian kuberikan pada buaya yang kelaparan!" teriak nya sambil tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Lala dan Lulu hanya menyilangkan kedua tangan mereka sambil terkekeh mendengar ucapan Raja. Ratu kembali menangis mendengar ucapan Raja, kenapa bagi mereka hal besar seperti ini hanya seperti guyonan, padahal ini menyangkut nyawa adiknya. "Mereka ini memang bukan manusia, mereka semua manusia kejam." batin nya kembali menangis senggugukan. "Jangan dengarkan ucapan mereka Ratu, kamu hanya perlu mendengar ucapan saya, kamu percaya kan pada saya," gumam Ratih sambil memegangi tangan Ratu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD