SINGLE MOM

1470 Words

Setelah sekian lama menunggu, kini giliran Nadine. Matanya bergerak khawatir melihat beberapa perempuan di temani kekasih mereka keluar dari ruang operasi. "Nadine Azkadina," Tangan Nadine berkeringat dingin, tersentak begitu mendengar namanya disebut. Pelan-pelan ia berdiri, "Ya." Balasnya gugup. "Mari." Ia pun mengangguk pelan, sejenak melihat sekitar rumah sakit sudah pasti legal. Ya, setidaknya dia tidak terlalu takut melakukan hal ini dengan didampingi dokter. Tanpa sadar tangannya mengusap perutnya yang datar, lalu menunduk melihat ke perut. d**a nya berdegup kencang, apa di dalam sana juga memiliki detak jantung sama seperti nya? "Nona Nadine," "Ah, ya!?" Nadine kembali tersentak, kini kaki nya perlahan melangkah mengikuti salah satu perawat. Nadine berganti pakaian, lalu b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD