chapter 17♡~

1136 Words

Tak hanya sebuah alasan klise bagi Adyatama, ia memang tak pernah menyukai istrinya bekerja di perusahaan Max Daren. Sayangnya keputusannya sudah bulat, perpisahan itu kini terjadi. Kedua tangannya mengecak wajah dirinya setelah ia dari Bandung, perjalanan selama lima dari Bandung ke Jakarta. Semuanya di bayar tuntas dengan kehadiran Felisha, apalagi jika bukan perlakuan Max Daren kepada istrinya Felisha. "Mau saya ambilkan minuman Tuan Sebastian?" Tanya dari asistant rumah, wajahnya sesekali melirik Adyatama dengan wajah merah karena bertikai dengan Felisha. Adyatama beranjak dari baringnya di sofa, mengambil jas miliknya dengan melipat kemeja dirinya di lengan kanan dan juga lengan kiri. "Tak perlu, lagipula saya akan langsung ke kantor," jawabnya dengan tegas berjalan melewati asist

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD