chapter 11

967 Words

Felisha masih kebingungan dengan apa yang harus ia terima, dirinya duduk di meja kerja miliknya dengan terdiam menatap layar monitor. Entah ia harus bicara apa, keputusan perpisahan dari Adyatama pun sudah menunggu sidang perpisahan. "Fel, kok diam aja. Sudah ke kliniknya? Wajah kamu makin pucat, Fel. Mendingan istirahat. Lagipula Dokter Mirna nyuruh kamu istirahat kan pasti," ucap Natnat dengan memegang beberapa kertas. Berjalan dengan ke meja karyawan lainnya. Felisha masih kebingungan dengan kondisi dirinya saat ini, entah ia harus istirahat atau ia tetap bekerja dalam kondisi seperti ini. Mual-mual dengan menahan tubuhnya yang agak demam. Tak lama dirinya meminum obat dengan memilih untuk bekerja. Bertahan hanya karena kepercayaan Max Daren menjadikannya sekretaris. "Fel, kok dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD