“Iya, kau melakukannya padaku.” pelotot Raefal berpua-pura marah dan membuat tangisan Arabelle semakin keras. “Karena kau sudah memperkosaku, kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu.” Bibir Arabelle sedikit terbuka, “Hikss… huaaa” tangisan Arabelle semakin keras karena malu dan merasa bersalah, “Aku benar-benar tidak mengingat apa-apa. Maafkan atas tindakan tercelaku” tangisnya mengusap air matanya dengan punggung tangannya. Raefal seketika terdiam melihat bagaimana reaksi rasa bersalah Arabelle hanya karena kebohongan kecil yang Raefal ciptakan. Perlahan Raefal mendekat dan duduk di pinggiran ranjang. “Ara.. berhentilah menangis” Raefal menarik Arabelle ke dalam pelukannya. “Hikss.. maafkan aku” ucapnya sesegukan. “Aku memaafkanmu” jawabnya mengusap punggung telanjang Arabelle d